Jika kamu suka menonton sesuatu yang sederhana, bikin santai, dan berfokus pada character development suatu tokoh serta relasinya yang wajar dengan tokoh-tokoh lain, kamu pasti akan jatuh cinta dengan serial-serial yang bertema slice of life.
Sesuai dengan namanya, genre ini merupakan karya yang berkisah tentang penggalan kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan jenis lain, masalah yang terjadi adalah masalah keseharian dan terasa “normal”.
Apa saja serial slice of life yang bisa kamu tonton dengan santai di Netflix? Mari simak di sini.
After Life (2019-2022)
After Life hadir dengan konsep minimalis dan bumper yang biasa saja, tetapi kisah dan “petuah-petuahnya” sangat menghangatkan hati.
Pusat cerita dari drama slice of life ini adalah Tony, seorang wartawan koran lokal di Tambury yang hidupnya terasa sederhana dan sempurna —sampai Lisa, istrinya, meninggal dunia. Setelah itu, Tony menjadi orang yang getir. Setiap perkataan yang keluar dari mulutnya pedas dan ia selalu melihat semua hal dari sisi negatif. Ia bahkan bermaksud untuk bunuh diri.
Serial bergulir pada episode-episode keseharian Tony: pergi kerja, liputan hal-hal “unik” di sekitar Tambury, ke panti wreda tempat ayahnya dirawat, ke psikiater (yang cuek dan gila), mengobrol dengan wanita tua di pemakaman, berdebat dengan tukang pos, dan sebagainya. Namun, hari-hari yang “biasa” itu menyadarkannya bahwa di dalam kehidupan ini, ada banyak hal penting dan setiap orang memiliki cerita. Saat kita menutup diri, masalah akan semakin memuncak di dalam pikiran kita. Namun, saat kita membuka diri terhadap banyak hal, berbincang bahkan peduli dengan orang-orang yang baik, kita akan menyadari kalau dunia ini begitu kaya.
Satu kutipan yang menyentuh dari serial ini, yang diucapkan oleh Tony sendiri pada akhir musim tayang 1: Hidup itu berharga karena kamu tidak bisa menekan tombol ulang di dalamnya seperti film. Begitu kamu menyadari bahwa kamu tidak akan hidup selamanya, kamu akan tahu betapa ajaibnya segala hal –mencium aroma bunga, makan makanan, atau memeluk temanmu, mungkin juga hal-hal itu terjadi untuk yang terakhir kali. Jadi, jalanilah hidup dengan semangat.
Teasing Master Takagi-San (2024)
Dorama slice of life sekaligus coming-of-age hangat ini akan mengingatkanmu pada keindahan-keindahan sederhana yang terjadi di masa remaja.
Teasing Master Takagi-san merupakan live-action dari manga berjudul sama tentang persahabatan seorang remaja wanita bernama Takagi yang selalu menjahili teman prianya yang clumsy, Nishikata. Takagi sangat pintar dalam menjahili dan membuat prank sampai Takagi kesulitan untuk membalasnya.
Semua kisah dalam serial ini adalah tentang hubungan mereka berdua yang seolah terasa seperti sahabat, tetapi lebih spesial. Bahkan, kerap kali Takagi menolak jika mereka disebut pacaran, padahal keduanya sepertinya saling memendam perasaan. Namun, kesederhanaan inilah yang justru bikin serial ini menarik buat ditonton. Rasanya, kayak balik ke zaman remaja, di mana semua masalah terasa begitu ringan.
The Ingenuity of the Househusband (2021)
Dalam budaya Jepang, para suami harus bekerja, mencari nafkah di luar rumah, bahkan enggak jarang, lembur. Sementara itu, para perempuan yang mengerjakan semua pekerjaan rumahan. Jadi, banyak pria Jepang enggak terbiasa mengerjakan hal-hal terkait pekerjaan rumah tangga. Lalu, bagaimana jika seorang pria mencoba untuk melakukan hal itu?
Diangkat dari manga, The Ingenuity of the Househusband bercerita tentang Tatsu, pria yang mempelajari pekerjaan-pekerjaan rumah tangga biasa mulai dari membuat kopi sampai bikin bento. Karena Tatsu orangnya sangat teliti, dia mau semuanya dikerjakan secara sempurna.
Saking terobsesinya sama kesempurnaan, Tatsu bahkan pernah menghabiskan waktu dengan membetulkan kertas pintu karena terganggu waktu minum teh. Gayanya pada saat melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah ini pun sangat energetik, khas tokoh-tokoh Jepang di film dan serial.
Namun, obsesinya sama kesempurnaan ini justru mengajarkan penonton secara rinci cara mengerjakan pekerjaan rumah dengan benar. Buat yang pengin belajar step-by-step pekerjaan rumah tangga, rasanya serial ini sayang untuk dilewatkan.
One Day at a Time (2017)
Jika kamu suka dengan sitkom Amerika keluarga seperti Get Real, mungkin kamu bakal nyaman menikmati One Day at a Time.
Diangkat dari serial klasik berjudul sama pada tahun 1975-an, One Day at a Time bercerita tentang keluarga ibu tunggal hispanik di Amerika Serikat dengan seorang anak remaja, anak kembar, dan seorang nenek yang mantan orang militer. Tentu ada banyak masalah yang terjadi dan kebanyakan datang dari perbedaan generasi dan pola pikir.
Apalagi, sang anak sendiri cukup terbawa dengan pemikiran feminisme. Hal itu kadang bertolak belakang sama budaya-budaya yang sudah mengakar di dalam diri sang nenek dan sang ibu. Masalah-masalah ini kerap bikin gesekan, tetapi dibawakan dengan cara yang lucu.
Thirty-Nine (2022)
Satu lagi serial slice of life di Netflix yang menginspirasi kita betapa penting menikmati setiap hal yang datang di dalam kehidupan. Thirty-Nine bercerita tentang persahabatan tiga orang perempuan di pengujung usia 30-an, Cha Mi-jo, Jung Chan-young, dan Jang Joo-hee dengan profesi dan latar belakang berbeda-beda.
Keadaan berubah saat Chan-young didiagnosis penyakit berbahaya yang mengancam kehidupannya. Namun, kedua sahabatnya tetap di sisinya dan itulah titik poin di mana mereka menyadari bahwa setiap hal di dalam kehidupan harus dinikmati karena suatu saat itu akan berakhir.
Ada banyak kisah yang seru, menyebalkan, lucu, dan mengharukan di dalam serial ini. Selain bikin kamu makin kangen dan menyadari betapa pentingnya sahabat kamu, serial ini mengajarkan bahwa selalu ada hal indah dari setiap masalah di kehidupan.
Serial-serial slice of life santai ini memberikan kisah-kisah yang ringan dan dekat sama keseharian kita, sehingga kita pun bisa menikmatinya saat bersantai sembari melepaskan beban yang ada. Nah, mana yang mau kamu tonton duluan?