Friday, November 22, 2024
HomeEntertainmentReview Film Kingdom of the Planet of the Apes (2024)

Review Film Kingdom of the Planet of the Apes (2024)


*(SPOILER ALERT) Review film Kingdom of the Planet of the Apes ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.

Planet of the Apes menjadi salah satu franchise film Hollywood yang sudah sangat mendunia. Pada Mei 2024 ini kita kedatang film keempat dari seri reboot franchise tersebut yang sudah dimulai sejak 2011. Film ini terbaru itu adalah Kingdom of the Planet of the Apes yang kini disutradarai oleh Wes Ball.

Sinopsis film Kingdom of the Planet of the Apes mengambil latar waktu 300 tahun setelah kematian Caesar di film War for the Planet of the Apes (2017). Kisahnya berfokus pada simpanse muda bernama Noa yang bertualang bersama seorang perempuan manusia bernama Mae untuk menentukan nasib dari kaum kera dan manusia ke depannya.

Di sisi lain, ada kerajaan kera pimpinan Proximus Caesar yang mencoba mengambil alih teknologi kuno manusia sembari memperbudak klan kaum kera lainnya. Kerajaan kera pimpinan Proximus pun dianggap sangat melenceng dari ideologi Caesar ratusan tahun yang lalu.

Nah, sebelum kamu nonton film Kingdom of the Planet of the Apes di bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!

Review film Kingdom of the Planet of the Apes

Membuka lembaran baru dengan world building yang tak kalah apik

Istimewa

Berbeda dengan tiga film sebelumnya, cerita Kingdom of the Planet of the Apes sudah enggak berfokus lagi pada sosok Caesar. Lalu, mengingat latar waktunya yang berlangsung 300 tahun setelah film sebelumnya, rasanya enggak heran kalau banyak perubahan yang terjadi di Kingdom. Makanya, Kingdom terasa seperti lembaran baru bagi franchise Planet of the Apes.

Hal ini pun membuat Kingdom seolah membangun dunia cerita yang baru lagi, dengan tetap berpegang pada segala tindakan Caesar dan sejumlah manusia di tiga film sebelumnya. Mulai dari ideologi yang disalahpahami oleh sejumlah kera hingga ketidaktahuan kaum kera tentang masa lalu manusia sebelum dikenal sebagai kaum primitif. Kingdom pun berhasil membangun cerita yang terasa baru tersebut dengan sangat rapi.

World building ini bahkan membuat orang bisa saja mengerti jalan cerita Kingdom sekalipun belum nonton tiga film sebelumnya. Apalagi, world building tersebut diselingi dengan penjelasan terkait beberapa momen penting di film sebelumnya sehingga penonton bisa paham esensi konflik utama dari franchise Planet of the Apes.

Jajaran pemain yang berakting dengan solid

Selain ceritanya yang terasa seperti punya awal baru, Kingdom of the Planet of the Apes juga punya jajaran pemain baru yang belum terlibat di tiga film sebelumnya. Namun, performa jajaran pemain baru ini enggak kalah solidnya ketimbang para aktor di tiga film sebelumnya.

Dalam film ini, Mae yang merupakan karakter utama manusianya diperankan oleh Freya Allan. Penampilan Allan dalam film ini pun sukses mengelabui penonton karena tindakannya selalu di luar dugaan dari yang ditampilkan oleh ekspresinya.

Lalu, jajaran aktor yang memerankan para karakter kera juga sangat memukau, seperti Owen Teague, Kevin Durand, serta Peter Macon. Mereka berhasil menggambarkan segala macam emosi sebagai karakter kera masing-masing. Namun, penampilan pemeran kera yang paling memukau menurut KINCIR adalah Peter Macon sebagai orang utan bernama Raka karena raut wajahnya sangat ekspresif, tapi tetap terasa seperti hewan, bukan manusia.

Visual super realistis dengan scoring ikonis

Faktor yang turut berperan dalam menghidupkan akting para aktor pemeran karakter kera dalam film ini adalah efek visualnya. Sebab, para karakter kera di film ini diciptakan lewat teknologi motion capture sehingga raut wajah para karakter keranya benar-benar mengikuti ekspresi aktornya masing-masing.

Kualitas efek visual yang dihadirkan Kingdom of the Planet of the Apes pun sangat baik sehingga bikin penampilan para kera sepanjang film jadi lebih realistis. Bahkan, tekstur wajah hingga pergerakan bulu yang ada di tiap kera juga terlihat sangat realistis seolah bukan diciptakan lewat teknologi. Film ini juga berhasil menggambarkan situasi dunia yang sudah 300 tahun terbengkalai dengan sangat nyata lewat visualnya.

Selain aspek visual, Kingdom juga kembali menghadirkan scoring ikonis yang selalu muncul di setiap film franchise Planet of the Apes. Hal ini akan membuat penggemar lama Planet of the Apes merasakan nostalgia dengan film-film sebelumnya.

***

Seru dan menarik, mungkin menjadi dua kata yang tepat buat menggambarkan film Kingdom of the Planet of the Apes. Sebab, Kingdom berhasil menghadirkan sebuah konsep cerita baru yang enggak kalah solidnya dengan film-film sebelumnya. Jika kamu tertarik, film ini sudah bisa kamu saksikan di sejumlah bioskop Indonesia mulai 8 Mei 2024.

Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film menarik lainnya, ya!



Source link

RELATED ARTICLES

Leave a Reply

Most Popular

Recent Comments

Зарегистрируйтесь, чтобы получить 100 USDT on Farmer Wants A Wife star Claire Saunders shares urgent warning after ‘shock’ health scare

Discover more from MovieBird

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading